PUISI CHAIRIL ANWAR - KEPADA PEMINTA-MINTA

 Puisi adalah salah satu jenis karya sastra dengan gaya bahasa yang sangat ditentukan oleh irama, rima, serta penyusunan larik dan bait.


Puisi disusun dengan kata-kata yang indah dengan syair yang penuh makna. Setiap pembaca bisa memberi penafsiran yang berbeda, tergantung dari sudut mana ia melihatnya. Di dalam puisi pembaca bisa merasakan keindahannya hingga bisa sampai terbawa perasaan.


Puisi adalah tempat paling bagus untuk mencurahkan semua isi perasaan seseorang. Hal inilah yang akhirnya membuat lirik puisi dikemas dengan bahasa yang imajinatif dan tersusun dengan kalimat yang penuh makna.


Setiap kata pada puisi ini mengandung estetika sehingga akan lebih fokus pada penggunaan diksi, bunyi, dan iramanya.


Silahkan menikmati puisi berikut, PUISI - KEPADA PEMINTA-MITA karya Chairil Anwar.



Kepada Peminta-mita


Baik, baik aku akan menghadap Dia
Menyerahkan diri dan segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku.

Jangan lagi kau bercerita
Sudah bercacar semua di muka
Nanah meleleh dari luka
Sambil berjalan kau usap juga.

Bersuara tiap kau melangkah
Mengerang tiap kau memandang
Menetes dari suasana kau datang
Sembarang kau merebah.

Mengganggu dalam mimpiku
Menghempas aku di bumi keras
Di bibirku terasa pedas
Mengaum di telingaku.

Baik, baik aku akan menghadap Dia
Menyerahkan diri dan segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku.


Chairil Anwar

Juni, 1943


***

Silahkan menonton musikalisasi PUISI - KEPADA PEMINTA-MINTA karya Chairil Anwar di sini.



No comments:

Post a Comment

Mungkin Kamu Suka

Patah Hati dalam Rangkaian Kata: "Patah Hati Yang Kau Berikan"

Selamat datang para pembaca setia, Kali ini, mari kita tertawa sedikit meskipun membahas sesuatu yang serius. Kita akan membahas puisi yan...