Awal Kematian dalam Puisi: "Awal Kematian"

Salam hangat kepada para pembaca setia,

Kali ini, mari kita bahas sebuah puisi yang penuh dengan makna mendalam dan sedikit sentuhan komedi, karya dari Titto Telaumbanua, berjudul "Awal Kematian". Puisi ini menggambarkan pergulatan batin dan kerapuhan jiwa yang dapat menyebabkan kehancuran, namun tentu saja, kita akan membahasnya dengan sedikit bumbu humor agar lebih menarik!

Otak yang Bekerja Keras

Puisi ini dimulai dengan gambaran otak yang sedang bekerja keras, melewati batas dan memberi hasil yang melebihi wajar. Wah, bayangkan saja otak kita seperti mesin yang dipacu hingga batas maksimal, seperti komputer yang hampir hang karena terlalu banyak tugas yang harus dikerjakan. Hati-hati, jangan sampai otak kita overheat!

Hati yang Terabaikan

Sang penyair menggambarkan hati yang tak lagi terdengar, terabaikan, dan bisikannya memudar. Hati yang seharusnya menjadi pemandu emosi kini tenggelam ke dasar terbawah, di atas mimbar kehancuran. Bayangkan hati kita seperti radio yang sinyalnya hilang, tak ada lagi lagu merdu, hanya ada suara berdesis yang bikin geregetan!

Jiwa Tempramental dan Udara Negatif

Apa yang terjadi berikutnya? Jiwa tempramental dan udara negatif menguasai akal. Pikiran diagonal dalam melihat sudut pandang, dan ego menebal. Ini menggambarkan betapa kacaunya pikiran kita ketika emosi negatif menguasai. Seperti menonton film drama yang penuh dengan konflik, emosi kita naik turun tak karuan!

Awal Kematian dan Kehidupan Berantakan

Di sinilah awal kematian, kehidupan berantakan seketika. Ranah sekitar merenggang, dan semua yang terasa adalah kebencian. Wah, seram juga ya, kalau hidup kita diwarnai oleh kebencian seperti ini. Bayangkan hidup kita seperti taman yang dulu penuh bunga, kini berubah jadi ladang tandus yang penuh ilalang. Duh, jangan sampai deh!

Refleksi Akhir

Puisi "Awal Kematian" ini adalah sebuah karya yang penuh dengan makna mendalam dan emosi yang kuat. Melalui bait-bait yang menggambarkan pergulatan batin dan kerapuhan jiwa, Titto Telaumbanua berhasil menyampaikan perasaan yang mungkin pernah kita rasakan dalam hidup kita. Mari kita renungkan setiap bait puisi ini dan menemukan makna mendalam di dalamnya, sambil menikmati sedikit bumbu komedi yang membuat pembaca nyaman dan tertarik.

Selamat menikmati dan meresapi puisi "Awal Kematian".

 

Awal Kematian

Karya: Titto Telaumbanua

 

Ketika otak sedang bekerja keras

Melewati batas

Memberi hasil melebihi wajar

Imajinasi terdampar

Di tengah belukar

 

Hati tak lagi terdengar

Terabaikan

Bisikan memudar

Tenggelam ke dasar terbawah

Di atas mimbar kehancuran

 

Apa yang terjadi berikutnya?

Jiwa tempramental

Udara negatif menguasai akal

Pikiran diagonal

Dalam melihat sudut pandang

Ego menebal

 

Di sinilah awal kematian

Kehidupan berantakan seketika

Ranah sekitar merenggang

Semua yang terasa adalah kebencian

***

Silahkan menonton video musikalisasi dari puisi Awal Kematian.


 

No comments:

Post a Comment

Mungkin Kamu Suka

Patah Hati dalam Rangkaian Kata: "Patah Hati Yang Kau Berikan"

Selamat datang para pembaca setia, Kali ini, mari kita tertawa sedikit meskipun membahas sesuatu yang serius. Kita akan membahas puisi yan...