Halo para pembaca setia! Hari ini, kita akan membahas sebuah puisi yang penuh dengan perasaan cinta yang mendalam dan misteri, karya Titto Telaumbanua, berjudul "Menunggu Senyap". Puisi ini mengisahkan perasaan yang tumbuh dalam kesunyian dan kerinduan yang mendalam. Tentu saja, kita akan membahasnya dengan sedikit bumbu humor agar lebih menarik dan menghibur!
Menunggu di Tepian Sunyi
Puisi ini dimulai dengan penggambaran di tepian sunyi sedang menunggu. Bayangkan saja, setiap kali kita menunggu seseorang, rasanya seperti berada di dunia lain yang penuh dengan ketenangan. Tentu saja, sunyi ini bukan berarti sepi, melainkan penuh dengan perasaan yang mendalam. Seperti menunggu antrian di bank, sambil berharap nomor kita segera dipanggil!
Rasa yang Tak Sengaja Tertanam
Tertanam benih rasa yang tak sengaja, melenyapkan semua alasan sebelumnya. Lahir membawa getar di seluruh aliran nadi, nama dan rupamu menyatu di sepanjang arteri. Wah, bayangkan kalau perasaan cinta adalah benih yang tumbuh tanpa kita sadari. Rasanya seperti menemukan tanaman yang tiba-tiba muncul di halaman rumah tanpa kita tanam. Tapi, tanaman ini membawa kebahagiaan!
Tatapan Mata yang Melumpuhkan
Lengkungan indah di wajahmu yang menjadi lemahku. Tatapan dari sepasang mata penuh teka-teki melumpuhkan daya pikir stabilku. Memberi beban ganda jantungku di setiap interaksi denganmu. Bayangkan kalau setiap kali melihat tatapan mata seseorang, kita merasa seperti terkena serangan jantung mini. Tapi bukan karena sakit, melainkan karena perasaan cinta yang mendalam!
Misteri Gerak Tubuh
Untuk kali ini aku orang paling bodoh dalam menerka. Tebakan yang kutemui di setiap gerak tubuhmu seluruhnya misteri. Ah, bayangkan kalau setiap gerak tubuh seseorang adalah teka-teki yang harus kita pecahkan. Rasanya seperti bermain permainan detektif, tapi dengan perasaan cinta yang mendebarkan. Benar-benar membuat hati deg-degan!
Merenungkan Harapan
Kurenungkan dengan penuh tanya, kadang kuragukan setiap harapan. Hingga aku berpasrah pada kebisingan, menunggu waktu, menunggu senyap. Bayangkan kalau setiap kali kita merenungkan harapan, rasanya seperti berbicara dengan kebisingan dan menunggu jawaban dari sunyi. Seperti mencoba mendengarkan suara di tengah keramaian, tapi tetap berharap menemukan ketenangan.
Refleksi Akhir
Puisi "Menunggu Senyap" ini adalah karya yang menggambarkan perasaan cinta yang mendalam dan misteri yang menyertainya. Melalui bait-bait yang penuh makna dan humor, Titto Telaumbanua berhasil menyampaikan perasaan yang mungkin pernah kita rasakan. Cinta adalah perjalanan yang penuh dengan teka-teki dan selalu berhasil membuat kita deg-degan.
Mari kita renungkan setiap bait puisi ini dan menemukan makna mendalam di dalamnya, sambil menikmati sedikit bumbu komedi yang membuat pembaca nyaman dan tertarik. Siapa tahu, setelah membaca puisi ini, Anda akan semakin menghargai setiap momen cinta dalam hidup Anda.
***
Menunggu Senyap
Karya: Titto Telaumbanua
Di sini, di tepian sunyi aku sedang menunggu.
Kita sedang terpisah oleh bunyi riuh sekitar,
Masih menanti datangnya hening,
Rasa yang semakin tumbuh sedang melihatmu dari sudut sepi.
Tertanam benih rasa yang tak sengaja.
Melenyapkan semua alasan sebelumnya,
Lahir membawa getar di seluruh aliran nadi,
Nama dan rupamu menyatu di sepanjang arteri.
Lengkungan indah di wajahmu yang menjadi lemahku.
Tatapan dari sepasang mata penuh teka-teki melumpuhkan daya pikir stabilku.
Memberi beban ganda jantungku di setiap interaksi denganmu.
Untuk kali ini aku orang paling bodoh dalam menerka.
Tebakan yang kutemui di setiap gerak tubuhmu seluruhnya misteri,
Aku terjebak di dalam ruang cemas berupa labirin rasa di kala aku mencari jawaban.
Kurenungkan dengan penuh tanya,
Kadang kuragukan setiap harapan,
Hingga aku berpasrah pada kebisingan,
Menunggu waktu, menunggu senyap.
***
Silahkan menonton video musikalisasi dari puisi “Menunggu Senyap”.
No comments:
Post a Comment