Uang adalah Tuan: Kisah Pencarian Tak Berujung dalam Puisi

Selamat datang para pembaca setia,

Kali ini, mari kita bahas sebuah puisi yang penuh dengan makna dan refleksi tentang kehidupan dan perjuangan, karya dari Titto Telaumbanua, berjudul "Uang Adalah Tuan". Puisi ini menggambarkan pencarian tak berujung yang dilakukan oleh seseorang demi uang dan kemewahan, yang akhirnya menguasai hidupnya. Tentu saja, kita akan membahasnya dengan sedikit bumbu komedi agar lebih menarik dan menghibur!

Pencarian Tak Berujung

Puisi ini dimulai dengan gambaran pencarian tak lelah yang dilakukan selama raga masih memiliki nyawa. Sang penyair terus menjejaki sampai ke sudut dunia, namun belum juga menemukan lebih. Bayangkan saja seperti berburu harta karun yang ternyata lokasinya terus berpindah-pindah. Capek, ya? Mungkin sang penyair perlu peta harta karun yang lebih akurat atau mungkin kompas super canggih!

Tahta dan Kemewahan

Tahta yang berujung untuk harta dan kemewahan yang diidam-idamkan. Sampai kapan? Sampai pada raga yang diam, tenang, tenggelam ke dalam tanah. Wah, ini seperti dongeng yang tak berujung. Mencari tahta dan harta sampai ke akhir hayat. Kalau dalam kehidupan nyata, mungkin kita butuh superhero yang bisa menemukan harta dengan cepat biar kita bisa cepat-cepat pensiun.

Figur Lembar Kertas

Hanya pada figur lembar kertas, nominal yang tampak nyata, merelakan sepanjang usia menjadi budak. Uang menjadi tuan untuk segalanya. Bayangkan saja kita seperti dikejar-kejar oleh tumpukan uang yang selalu minta lebih. Aduh, rasanya seperti dikejar tagihan kartu kredit yang tak ada habisnya!

Perjuangan Hidup

Selama raga masih memiliki nyawa, menuai perih kehidupan demi perjuangan. Menapak jejak sampai batas semesta sebagai bukti pengabdian kepada nominal yang menjadi raja. Wah, ini benar-benar perjuangan yang tak kenal lelah. Seperti maraton yang tak pernah selesai, kita terus berlari tanpa tahu kapan bisa istirahat. Mungkin kita butuh pelatih super motivator yang bisa memberikan semangat sepanjang jalan.

Refleksi Akhir

Puisi "Uang Adalah Tuan" ini adalah sebuah karya yang penuh dengan makna mendalam tentang pencarian tak berujung dan perjuangan hidup demi uang dan kemewahan. Melalui bait-bait yang menggambarkan pencarian dan pengabdian, Titto Telaumbanua berhasil menyampaikan perasaan yang mungkin pernah kita rasakan dalam hidup kita. Mari kita renungkan setiap bait puisi ini dan menemukan makna mendalam di dalamnya, sambil menikmati sedikit bumbu komedi yang membuat pembaca nyaman dan tertarik.

Selamat menikmati dan meresapi puisi "Uang Adalah Tuan".

 

Uang Adalah Tuan

Karya: Titto Telaumbanua

 

Selama raga masih memiliki nyawa

Tak lelah dalam mencari

Terus menjejaki sampai ke sudut dunia

Belum juga menemukan lebih

 

Tahta yang berujung untuk harta

Kemewahan yang diidam-idamkan

Sampai kapan?

Sampai pada raga yang diam

Tenang

Tenggelam ke dalam tanah

 

Hanya pada figur lembar kertas

Nominal yang tampak nyata

Merelakan sepanjang usia menjadi budak

Uang menjadi tuan untuk segalanya

 

Selama raga masih memiliki nyawa

Menuai perih kehidupan demi perjuangan

Menapak jejak sampai batas semesta

Sebagai bukti pengabdian

Kepada nominal yang menjadi raja

***

Silahkan menonton video musikalisasi dari puisi Uang Adalah Tuan.


 

No comments:

Post a Comment

Mungkin Kamu Suka

Patah Hati dalam Rangkaian Kata: "Patah Hati Yang Kau Berikan"

Selamat datang para pembaca setia, Kali ini, mari kita tertawa sedikit meskipun membahas sesuatu yang serius. Kita akan membahas puisi yan...