Lanjut atau Berhenti: Dilema Cinta yang Bikin Kepala Pening dan Hati Galau

Halo para pembaca setia! Hari ini, kita akan membahas sebuah puisi yang penuh dengan dilema cinta dan kebimbangan, karya Titto Telaumbanua, berjudul "Lanjut atau Berhenti". Puisi ini mengisahkan perjalanan cinta yang penuh dengan pasang surut, dan bagaimana kita harus menghadapi keputusan sulit dalam hubungan. Tentu saja, kita akan membahasnya dengan sedikit bumbu humor agar lebih menarik dan menghibur!

Doa dan Harapan

Puisi ini dimulai dengan penggambaran tentang doa dan harapan kepada Tuhan. Bayangkan saja, setiap kali kita berdoa untuk seseorang, rasanya seperti mengirim surat kepada Tuhan dengan harapan permintaan kita dikabulkan. Tentu saja, kita berharap orang yang kita pilih adalah yang terbaik untuk menemani hidup kita sampai hari tua nanti. Seperti mencari pasangan hidup di aplikasi kencan, tapi dengan jaminan dari surga!

Kisah Cinta yang Manis

Aku adalah orang paling beruntung dimilikimu. Hangatnya kasih sayang, terlalu manisnya kisah-kisah, membawaku terbang dengan sejuta keindahan. Wah, bayangkan kalau setiap kali kita jatuh cinta, rasanya seperti berada di dunia dongeng yang penuh dengan keajaiban. Kamu adalah karakter nyata dari cerita-cerita dongeng yang dulu hanya ada di khayalan. Benar-benar pasangan yang sempurna!

Perubahan yang Tidak Diharapkan

Waktu yang berjalan seiring juga dengan kekagumanku yang perlahan-lahan memudar. Tingkah dan lakumu mulai berubah. Bayangkan kalau setiap kali hubungan berjalan, tiba-tiba kita merasa ada yang berbeda. Seperti saat kita menikmati es krim favorit, tapi tiba-tiba rasanya berubah. Ah, perubahan memang bisa membuat hati kita galau!

Jarak yang Memisahkan

Dimulai dari jarak yang sedikit renggang, bertemu tak lagi setiap saat. Wah, bayangkan kalau hubungan kita seperti bermain tarik ulur. Kadang dekat, kadang jauh, dan setiap kali ada jarak, rasanya seperti kehilangan separuh hati. Tapi jangan khawatir, janji setia selalu bisa jadi pengingat bahwa cinta masih ada.

Kebimbangan dan Keputusan

Aku mulai menyadarinya, bahwa aku bukan lagi yang utama. Kamu sibuk dengan rutinitas, sibuk dengan teman, sibuk dengan lingkungan. Ah, bayangkan kalau setiap kali kita merasa tidak dihargai, rasanya seperti menjadi nomor terakhir dalam daftar prioritas. Seperti menunggu antrian panjang yang tidak kunjung dipanggil. Hati benar-benar tersesat di persimpangan!

Refleksi Akhir

Puisi "Lanjut atau Berhenti" ini adalah karya yang menggambarkan dilema cinta dan kebimbangan dalam hubungan. Melalui bait-bait yang penuh makna dan humor, Titto Telaumbanua berhasil menyampaikan perasaan yang mungkin pernah kita rasakan. Cinta adalah perjalanan yang penuh dengan liku-liku dan selalu berhasil membuat kita galau.

Mari kita renungkan setiap bait puisi ini dan menemukan makna mendalam di dalamnya, sambil menikmati sedikit bumbu komedi yang membuat pembaca nyaman dan tertarik. Siapa tahu, setelah membaca puisi ini, Anda akan semakin sadar akan pentingnya komunikasi dan kompromi dalam hubungan cinta.

***

Lanjut atau Berhenti

Oleh: Titto Telaumbanua

Aku pernah mengisi seluruh doaku kepada Tuhan, meyakinkan hati dan meminta kepada Pencipta, tentangmu. Bahwa kamu adalah orang yang kupilih, menemaniku sampai hari tua nanti.

Aku adalah orang paling beruntung dimilikimu. Dari sekian banyak yang mencoba mampir, aku satu-satunya yang kau izinkan masuk. Hatimu adalah rumah, memberi sejuk dan kenyamanan.

Kita memulai cerita... Hangatnya kasih sayang, terlalu manisnya kisah-kisah, membawaku terbang dengan sejuta keindahan. Kamu sempurna perihal rasa.

Bagaimana tidak, kamu memanjakanku di setiap detiknya. Perhatianmu yang selalu hadir di setiap harinya, aku menjadi yang utama. Pengorbanan yang selalu kau tunjukkan, kabarmu yang tak pernah terlewatkan, membuatku percaya dengan rasa yang sedang kita megahkan. Kamu adalah karakter nyata dari cerita-cerita dongeng, yang dulu hanya ada di khayalan.

Terlalu panjang bila dijabarkan. Kamu adalah terbaik yang pernah ada Kaum adam yang dibentuk sempurna. Raga dan hatimu telah dititipkan surga.

Hari demi hari kita jalani... Waktu yang berjalan seiring juga dengan kekagumanku yang perlahan-lahan memudar. Tingkah dan lakumu mulai berubah.

Dimulai dari jarak yang sedikit renggang, bertemu tak lagi setiap saat. Awalnya masih biasa, kita menerima tantangan dengan janji saling setia.

Apa yang terjadi berikutnya... Ternyata tidak seperti yang kita harapkan. Kabarmu yang selalu kutunggu, sekarang malah jarang. Kamu menghilang bila aku tak mencari, kamu tak peduli bila aku tak mengabari.

Sosok sempurna yang pernah kukagumi, lenyap entah ke mana. Perhatian dan pengorbanan yang kukira akan selamanya, ternyata hanya sebentar. Rumah yang kubanggakan merapuh, kamu bukan lagi yang dulu.

Aku mulai menyadarinya, bahwa aku bukan lagi yang utama. Kamu sibuk dengan rutinitas, sibuk dengan teman, sibuk dengan lingkungan. Aku adalah hal terakhir dari kesibukanmu.

Berkali-kali aku mengeluh, malah memberi alasan bahwa aku yang egois. Sekalipun aku menangis di depanmu, bahkan kamu tak peduli. Menganggapku sebagai wanita lemah, cengeng, tidak bisa menerima keadaan.

Aku lelah. Hari demi hari aku mencoba bertahan dan terbiasa. Di sela waktu kadang aku meragu, masihkah ada yang namanya cinta? Apakah rasa yang dulu kita megahkan masih ada?

Hubungan yang sekarang telah hambar, waktu yang kita sia-siakan. Kita masih belum memutuskan, apakah kita akan lanjut, atau berhenti sampai di sini saja.

***

Silahkan menonton video musikalisasi dari puisi “Lanjut atau Berhenti”.


 

No comments:

Post a Comment

Mungkin Kamu Suka

Patah Hati dalam Rangkaian Kata: "Patah Hati Yang Kau Berikan"

Selamat datang para pembaca setia, Kali ini, mari kita tertawa sedikit meskipun membahas sesuatu yang serius. Kita akan membahas puisi yan...