Hal Yang Membuat Saya Bangga Jadi Anak Nias di Perantauan

Facebook adalah jaringan sosial yang selalu setia menghubungkan saya dengan teman-teman SMA saya setiap saat. Namanya Brian, teman saya waktu SMA, dia berkaca mata dan hobi melukis. Dia juga ngefans sama Iko Uwais, Wiro Sableng dan Barry Prima.

Tulisan ini berawal dari postingan Brian di Facebook yang ngetag saya, gambar lompat Batu Nias. Setelah saya buka dan saya baca caption dari gambar kiriman Brian itu, saya jadi tau, Brian membuat usaha baju kaos yang bergambar etnik Nias. Awalnya saya gak begitu tertarik dengan kaosnya itu. Entah kenapa, gak ada alasan pasti. Mungkin kalau dia buat kaos yang bergambar Wiro Sableng, saya baru tertarik.

Brian juga membuat akun instagram tentang usahanya itu, Famaedo. Saya tau karena hampir di setiap postingan dia selalu tag saya. Jadi, dinding FB dan notifikasi IG saya telah dibajak sama gambar-gambar yang menurut saya tak berfaedah oleh fansnya Iko Uwais. Rasanya pengen saya teriakin di telinga anak itu, “Bikinnya kaos yang ada gambar kapak 212 dulu, baru aku suka.”

 Sekitar pertengahan bulan Maret yang lalu, Brian menghantui saya lewat WhatsApp dengan gambar kaos yang baru dia upload ke IG. Saya masih ingat, saat itu saya baru pulang kerja, saya buka hp dan ngeliat kirimannya. Sedikit saya jadi penasaran. Kemudian saya membuka IG dan mencari nama IG Famaedo, akun IG bisnis yang paling mulia itu.

Sekitar 10 menit waktu saya terbuang di sana, saya kembali buka WA dan ngechat Brian, “Bro, aku pesan 1.” Entah kenapa cuman dalam waktu 10 menit saya berhasil terhipnotis oleh gambar-gambar yang ada di akun IG Famaedo itu. Dengan emoticon senyum, Brian membalas chat saya. Sekitar 20 menit kita chattan, akhirnya menemukan titik akhir bahwa saya pesan 2 kaos warna hitam dengan harga Sahabat.  Saya pesan kaos hitam lengan pendek, dan kaos hitam lengan panjang. Saya sebagai makhluk yang bogel merasa pas dengan pilihan itu.

Akhirnya pesanan saya sampai, dengan tulisan JNE di bungkusannya.

“Keren,” itu komentar pertama teman saya ketika dia melihat kaos pesanan saya. Selain dari bahan kaosnya yang bagus, juga karena gambarnya yang keren-keren khas daerah Nias. Teman saya jadi pengen punya kaos kaya gitu. Dia jadi berminat juga untuk memesan kaos khas Banjarnegara, tempat kelahirannya.

Penyesalan saya setelah memiliki kaos etnik khas Nias itu adalah kenapa saya baru memilikinya?
Sebagai anak Nias yang merantau di kota Metropolitan, dengan memakai kaos yang bergambar unik serta  tulisan 'Nias' yang berukuran besar, setiap orang meliat dan membaca tulisan di kaos saya, entah kenapa ada suatu kebanggan yang saya rasakan. Tulisan dan gambar itu, seolah mewakili saya untuk mengatakan, “aku anak rantau yang berasal dari Nias.”

Kita anak Nias, yang berasal dari daerah yang unik, punya budaya yang unik, ras yang unik, ciri fisik yang unik di Indonesia, pasti bangga ketika orang lain melihat dan sambil tersenyum menegur kita dengan, “kamu orang Nias ya?” 

2 comments:

Mungkin Kamu Suka

Patah Hati dalam Rangkaian Kata: "Patah Hati Yang Kau Berikan"

Selamat datang para pembaca setia, Kali ini, mari kita tertawa sedikit meskipun membahas sesuatu yang serius. Kita akan membahas puisi yan...