Hari itu aku off kerja. Seharian aku menghabiskan waktu di dalam kamar.
Tiduran, main hp, nonton TV, sikat gigi. Banyak. Suasananya didukung oleh hujan
yang mulai turun jam 6 sore.
Jam 10 malam, kakakku memintaku untuk menjemputnya. Dia kerja di sebuah mall tidak jauh dari kosku.
Aku mengambil jaket dan kunci motor, menembus hawa malam yang sangat
dingin bekas hujan tadi. 10 menit aku sudah sampai disana.
Aku membuka hp, membaca chat WhatsApp yang masuk dari dia. “Kamu mau jemput aku gak malam
ini?” Jam 10.30 dia pulang kerja
juga.
Aku berpikir sebentar.
Dia kerja di sebuah mall yang berbeda dengan kakakku. Biasanya,
15 menit perjalanan aku sampai disana. Aku membayangkan hawa dingin yang akan
aku rasakan seandainya aku menjemputnya malam itu. Intinya aku sedang malas.
Aku membalas chatnya, “Kamu
naik grab ya. Malam ini aku nggak
jemput kamu. Aku barusan jemput kakak dan malas keluar lagi.”
Dia membalas,
“Yaudah. Gak apa-apa.” Biasanya kalimat seperti ini pake tanda kutip.
Beberapa menit kakakku datang dan kami pulang.
Sampai di depan gang tempat kami tinggal, aku meminta kakakku untuk
turun. “Aku mau keluar lagi ya,” kataku.
Dia menjawab, “Iya.”
Aku memutar motor dan meninggalkan kakakku.
Di tengah perjalanan, aku berhenti dan membuka HP. Aku ngechat dia, “Tunggu aku. 5 menit lagi sampai.”
Tanpa menunggu balasan chat itu, aku kembali menjalankan motor.
Aku sampai di depan mall
tempat dia bekerja. “Aku sudah di
depan.” Aku ngechat dia, mengabari kalau
aku sudah sampai di depan mall.
Dia datang dengan senyuman. Dia
naik dan kita pergi.
Di tengah jalan, dia bertanya,
“Kamu tadi ngomong nggak jemput. Kok kamu jemput?”
Aku menjawab dengan cepat, “Karna
cinta.”
Dia tersenyum, tapi
aku malah kaget dengan jawabanku.
***
No comments:
Post a Comment