Di Umur Dua Tiga
Kali kesekian Februari berulang
Memberi isyarat akan usiaku yang bertambah
Tahap sebagai dewasa untuk angka 23
Tidak lagi soal petualangan akan jati diri yang belum tampak
Tidak lagi tentang emosi yang labil untuk diri harga mati
Makna dari kehidupan yang sejati
Telah memperlihatkan wujud nyatanya
Dari betapa keras dan lembutnya dunia yang sebenarnya
Cinta dan kebencian,
Adalah dua unsur yang paling berperan
Terlepas dari segala kasih sayang di masa kanak-kanak
Segala sanjungan dan tepuk tangan meriah
akan apresiasi dari hal-hal baru yang bisa kulakukan
Segala tawa dan haru dari orang-orang di sekitar
akan tingkat-tingkat kehidupan yang satu-persatu kulewati dengan sempurna
Dari sisi sebelahnya,
Kehidupan juga memiliki rimba yang sangat buas
Dunia yang nyata
Di mana kita dituntut menyelam ke dalam luasnya samudra
Ini kehidupan yang sesungguhnya
Dan
Bila aku berbalik ke arah yang terlewat
Akan ada banyak kesalahan-kesalahan yang akan kujumpai
Setahun terakhir yang begitu singkat
Sangat sia-sia perjalananku tentang hidup yang masih berdiam
Aku mengambil suatu pergantian langkah
Melihat sebesar-besarnya masa depan yang sedang terpampang
Dalam sebuah keputusan aku bergerak
keluar dari suatu zona yang biasa
Karya : Titto Telaumbanua
***
No comments:
Post a Comment