Puisi – Kesadaran, Karya Armijn Pane. Bedah puisi

 Menggapai Kesadaran dalam Puisi "Kesadaran"

Salam sejahtera kepada para pembaca setia,

Hari ini, saya ingin membagikan sebuah puisi karya Armijn Pane yang berjudul "Kesadaran". Puisi ini menggambarkan perjalanan menuju pencerahan dan kebebasan, di mana sang penulis menemukan kedamaian abadi dan kesadaran akan diri sendiri. Dengan kata-kata yang penuh makna, puisi ini mengajak kita untuk merenungkan arti dari kebebasan dan kebahagiaan sejati.

Meraih Kebebasan dan Bahagia Abadi

Puisi ini dimulai dengan gambaran tentang diri yang telah mencapai kesadaran tertinggi. Dengan mahkota bunga yang abadi di kepala, sang penulis merasa merdeka dan telah mencapai kebahagiaan yang kekal. Ini adalah simbol dari pencapaian spiritual dan kebebasan batin yang membebaskan dari segala ikatan duniawi.

Melayang di Langit Bintang

Dengan mata yang bercahaya, sang penulis menggambarkan dirinya melayang di langit bintang. Semua rintangan yang pernah menghalangi telah punah, dan apa yang dulu mengikat kini sudah tidak lagi membatasi. Ini adalah simbol dari pencerahan dan kebebasan yang sejati, di mana jiwa merdeka dari segala beban dan pengekangan.

Ajakan untuk Bersama Menggapai Kesadaran

Puisi ini diakhiri dengan ajakan kepada kekasih untuk tidak ragu dalam mencari jalan menuju kesadaran. Dengan hati yang terbuka, sang kekasih diajak untuk terbang bersama menuju kedamaian dan kebebasan batin yang sejati. Ini adalah pengingat bahwa perjalanan menuju kesadaran adalah perjalanan bersama, di mana kita mendahului dan menuntun orang yang kita cintai untuk mencapai kebahagiaan abadi.

Penutup

Puisi "Kesadaran" ini mengajak kita untuk merenungkan arti dari kebebasan dan kebahagiaan sejati. Mari kita renungkan setiap bait yang penuh makna ini dan mengejar kesadaran serta kebebasan dalam hidup kita. Semoga puisi ini dapat memberikan inspirasi dan pencerahan bagi kita semua.

Selamat menikmati dan merenungi puisi "Kesadaran".

Dengan penuh kasih, Titto Telaumbanua.

 

Kesadaran

Karya : Armijn Pane

Pada kepalaku sudah direka,
Mahkota bunga kekal belaka,
Aku sudah jadi merdeka,
Sudah mendapat bahagia baka.

Aku melayang kelangit bintang,
Dengan mata yang bercaya-caya,
Punah sudah apa melintang,
Apa yang dulu mengikat saya.

Mari kekasih, jangan ragu
Mencari jalan; aku mendahului,
Adinda kini
Mari, kekasih, turut daku
Terbang kesana, dengan melalui,
Hati sendiri


 

No comments:

Post a Comment

Mungkin Kamu Suka

Patah Hati dalam Rangkaian Kata: "Patah Hati Yang Kau Berikan"

Selamat datang para pembaca setia, Kali ini, mari kita tertawa sedikit meskipun membahas sesuatu yang serius. Kita akan membahas puisi yan...