Puisi - Kopi dan Bahagia Sederhana, contoh membedah puisi

 Menikmati Sederhananya Hidup dalam Puisi "Kopi dan Bahagia Sederhana"

Salam hangat kepada para pembaca setia,

Kali ini, saya ingin berbagi sebuah puisi yang menghadirkan kehangatan dan kebahagiaan sederhana dalam hidup kita. Puisi karya Titto Telaumbanua ini berjudul "Kopi dan Bahagia Sederhana". Melalui bait-baitnya, kita diajak untuk meresapi momen-momen kecil yang sering kali memberikan kebahagiaan terbesar, seperti menikmati secangkir kopi sambil merenung dan mengingat kenangan indah.

Rindu dan Kenangan

Puisi ini dimulai dengan refleksi tentang rindu dan kenangan masa lalu. Ketika kita bersandar pada pahitnya rindu, terdiam memandang masa lalu, dan hanyut dalam kenangan istimewa, ada senyuman yang terukir di wajah kita. Momen ini mengingatkan kita bahwa kenangan indah selalu punya cara untuk membuat kita tersenyum meski hanya sejenak.

Kehangatan Kopi dan Percakapan

Saat kita menikmati secangkir kopi yang masih hangat, banyak cerita yang muncul. Kopi menjadi teman setia yang selalu mendengarkan, menemani setiap percakapan dan renungan kita. Momen ini menggambarkan betapa nikmatnya kebersamaan dan kehangatan sederhana yang sering kali terlewatkan dalam kesibukan sehari-hari.

Senja yang Menenangkan

Senja sore yang menatap kita turut serta dalam menemani imajinasi dan membawa kenyamanan pada setiap bintik jingga yang memamerkan keindahannya. Momen senja ini menggambarkan ketenangan dan kedamaian yang kita rasakan ketika menikmati alam dan sekitarnya.

Menikmati Kisah Hidup

Puisi ini mengajarkan kita untuk menikmati setiap kisah hidup, melepaskan penat, dan meraih kebahagiaan dalam momen-momen kecil. Merelakan waktu yang singgah sementara adalah cara kita untuk menghargai dan menyadari betapa berharganya setiap detik dalam hidup kita.

Penutup Hari yang Indah

Ketika semesta meredup dan senja pamit pulang, kopiku dingin dan hampir berakhir. Namun, aku membawa rindu, nyaman, dan bahagia sebagai rasa sederhana dari setiap seduhan arabika. Momen ini menggambarkan penutupan hari yang penuh kedamaian dan kebahagiaan sederhana.

Mari kita nikmati puisi "Kopi dan Bahagia Sederhana" ini dan resapi setiap makna yang terkandung di dalamnya.

Dengan penuh kasih, Titto Telaumbanua.

 

Kopi dan Bahagia Sederhana

Karya : Titto Telaumbanua

 

Aku pun bersandar pada pekat pahitnya rindu

Terdiam memandang masa lalu

Hanyut pada kenangan istimewa saat itu

Lalu aku tersenyum

 

Kopiku masih hangat

Aku masih banyak cerita

Dia masih setia mendengar

 

Senja sore yang sedang menatapku

Ikut serta menemani imajinasiku

Membawa nyaman pada setiap bintik jingga

Yang sedang pamer padaku

 

Aku menikmati sebagai kisah

Dari senyum dan mataku yang sedang bercerita

Kulepas penat kuraih bahagia

Merelakan waktu yang singgah hanya sementara saja

 

Hingga semesta meredup dan senja pamit pulang

Kopiku dingin dan hampir berakhir

Aku beranjak

Membawa rindu, nyaman, dan bahagia

Sebagai rasa sederhana dari setiap seduhan arabika


 

No comments:

Post a Comment

Mungkin Kamu Suka

Patah Hati dalam Rangkaian Kata: "Patah Hati Yang Kau Berikan"

Selamat datang para pembaca setia, Kali ini, mari kita tertawa sedikit meskipun membahas sesuatu yang serius. Kita akan membahas puisi yan...