Selamat datang para pembaca setia,
Kali ini, kita akan menikmati sebuah puisi yang penuh dengan humor dan kejadian tak terduga, karya dari Titto Telaumbanua, berjudul "Aku Bukan Bertamu". Puisi ini menggambarkan petualangan seorang individu yang menemukan rumah indah sederhana dan berakhir dengan kejadian yang cukup menggelitik. Mari kita bahas puisi ini dengan sedikit bumbu komedi agar lebih menarik dan menghibur!
Berjalan di Tengah Kota yang Sepi
Puisi ini dimulai dengan sang penyair yang berjalan di tengah kota. Terasa sepi dan sunyi, hampa. Wah, suasana kota yang biasanya ramai tiba-tiba terasa seperti kota mati. Mungkin sang penyair jalan-jalan di hari Senin pagi saat semua orang masih sibuk di rumah atau mungkin dia jalan-jalan di kota setelah film horor selesai syuting. Siapa tahu, ya?
Rumah Indah yang Menarik Perhatian
Di tengah perjalanan, sang penyair menemukan rumah indah sederhana yang menarik perhatiannya. Bayangkan saja, seperti menemukan oasis di tengah gurun pasir. Langsung saja sang penyair melangkah mendekati bangunan tersebut. Wah, rumah impian yang tiba-tiba muncul di depan mata, siapa yang tidak tertarik?
Melangkah Masuk dengan Mudah
Sang penyair dengan mudahnya masuk ke dalam rumah tersebut, bahkan sampai melelehkan pintu bajanya! Wow, ini seperti adegan dari film superhero. Atau mungkin sang penyair punya kekuatan super yang tidak kita ketahui? Bayangkan saja, dengan sekali sentuhan pintu baja pun leleh dan terbuka lebar. Luar biasa!
Merebah dan Melepas Lelah
Setelah berhasil masuk, sang penyair merebahkan diri dan melepas lelahnya. Ah, nikmatnya bisa beristirahat setelah berjalan-jalan di tengah kota yang sepi. Tapi tunggu dulu, belum sempat beristirahat dengan tenang, tiba-tiba tuan rumah datang menghampiri. Waduh, ini seperti kejutan tamu tak diundang!
Air Putih yang Ditolak Halus
Tuan rumah tersenyum dan berpaling ke dapur, lalu membawa air putih untuk sang penyair. Namun, sang penyair duduk dan dengan halus menolak air putih tersebut. "Ini sudah jadi rumahku, aku rindu rasanya mabuk. Bolehkah kamu menggantinya dengan sebotol vodka?" Wah, siapa yang nyangka permintaan macam itu keluar dari mulutnya! Bayangkan betapa kagetnya tuan rumah mendengar permintaan tersebut. Mungkin di dalam hati tuan rumah berkata, "Lho, kok bisa gitu?"
Refleksi Akhir
Puisi "Aku Bukan Bertamu" ini adalah sebuah karya yang penuh dengan kejadian tak terduga dan humor. Melalui bait-bait yang menggambarkan petualangan yang unik dan lucu, Titto Telaumbanua berhasil menyampaikan perasaan yang mungkin pernah kita rasakan dalam hidup kita. Mari kita renungkan setiap bait puisi ini dan menemukan makna mendalam di dalamnya, sambil menikmati sedikit bumbu komedi yang membuat pembaca nyaman dan tertarik.
Selamat menikmati dan meresapi puisi "AkuBukan Bertamu".
***
Aku Bukan Bertamu
Karya: Titto Telaumbanua
Aku berjalan di tengah kota
Terasa sepi dan sunyi
Hampa.
Di tengah aku berjalan
Rumah indah sederhana
Menarik perhatianku
Aku melangkah dan menghampiri bangunan itu
Betapa mudahnya aku masuk
Aku melelehkan pintu bajanya
Aku merebah, melepas letihku
Tak sadar tuannya datang dan menghampiriku
Dia tersenyum dan berpaling ke dapur
Dia membawa air putih untukku
Aku duduk dan menolak halus,
"Ini sudah jadi rumahku, aku rindu rasanya mabuk.
Bolehkah kamu menggantinya dengan sebotol vodka?"
***
Silahkan menonton video musikalisasi dari puisi Aku Bukan Bertamu.
No comments:
Post a Comment