Selamat datang para pembaca setia,
Kali ini, kita akan menikmati sebuah puisi yang menggambarkan pengembaraan ke negeri yang penuh dengan keajaiban dan juga kekacauan, karya dari Titto Telaumbanua, berjudul "NegeriAntah-berantah". Puisi ini menggambarkan perjalanan ke negeri yang kaya akan alam dan budaya, namun juga tak luput dari provokasi dan kekacauan. Mari kita bahas puisi ini dengan sedikit bumbu komedi agar lebih menarik dan menghibur!
Pengembaraan Jauh dari Dunia Nyata
Puisi ini dimulai dengan pengembaraan yang jauh dari dunia nyata, sampai pada suatu tempat yang penuh dengan kekayaan alam. Bayangkan saja seperti berjalan-jalan di dunia fantasi, di mana segala sesuatu terasa ajaib dan menakjubkan. Wah, siapa yang tidak ingin berpetualang ke negeri yang penuh dengan keindahan alam dan kekayaan?
Negeri dengan Keberagaman yang Indah
Di negeri antah-berantah, alam hijau, rakyat tentram, dan beragam budaya, suku, agama, ras, kulit, bentuk rambut, serta logat bahasa yang berwarna-warni. Negeri ini seperti pelangi yang terdiri dari berbagai warna yang menyatu dengan harmonis. Bayangkan saja betapa serunya hidup di tempat yang begitu beragam dan penuh warna. Tidak ada kata bosan di sini!
Kehidupan yang Nyaman
Negeri ini memiliki satu ikatan erat dalam 5 dasar, dengan budaya santun dan saling membantu yang masih melekat. Sang penyair betah berlama-lama menikmati kehidupan di tengah perbedaan. Wah, negeri ini seperti surga kecil di bumi di mana semua orang hidup rukun dan damai. Siapa yang tidak ingin tinggal di tempat seperti ini?
Kekacauan yang Menyusup
Namun, suatu hari, sekumpulan orang yang katanya hebat dari antara mereka mencoba menawarkan kekacauan. Provokasi di mana-mana, menebar kebencian, dan membakar semangat keegoisan kepada mereka yang masih usia muda. Waduh, ini seperti tiba-tiba datang badai di tengah hari cerah. Hati-hati, jangan sampai terjebak dalam pusaran kekacauan!
Opini Dangkal dan Hasutan Media
Mereka yang terlibat membentuk beberapa opini dangkal yang datang dari hasutan media yang belum terbukti kebenarannya. Sebagian kecil mencoba membela haknya dari liputan yang beredar, sementara sebagian besar hanya ikut-ikutan tanpa tahu apa yang perlu dilakukan. Yang bijak hanya berdiam menjadi pendengar berita selanjutnya sambil geleng-geleng kepala. Ah, begitulah lucunya negeri antah-berantah!
Refleksi Akhir
Puisi "Negeri Antah-berantah" ini adalah sebuah karya yang penuh dengan makna tentang keberagaman, kerukunan, dan tantangan yang harus dihadapi. Melalui bait-bait yang menggambarkan keindahan dan kekacauan, Titto Telaumbanua berhasil menyampaikan perasaan yang mungkin pernah kita rasakan dalam hidup kita. Mari kita renungkan setiap bait puisi ini dan menemukan makna mendalam di dalamnya, sambil menikmati sedikit bumbu komedi yang membuat pembaca nyaman dan tertarik.
Selamat menikmati dan meresapi puisi "NegeriAntah-berantah".
Negeri Antah-berantah
Karya: Titto Telaumbanua
Tentang suatu pengembaraan
Jauh dari dunia nyata
Semakin menjauh. Sampai pada satu tempat
Suatu daerah luas penuh kekayaan alam
Aku terus berjalan
Di tengah negri antah-berantah
Alam hijau, rakyat tentram
Beragam budaya, suku beraneka, agama yang berbeda-beda
Ras, kulit, bentuk rambut, logat bahasa yang berwarna
Satu di dalam negri antah-berantah
Negri yang hebat
Memiliki satu ikatan erat di dalam 5 dasar
Budaya santun dan saling membantu
Masih melekat di sana
Aku betah berlama-lama
Bertahun-tahun
Menikmati kehidupan di tengah perbedaan
Hingga suatu hari...
Sekumpulan orang yang katanya hebat dari antara mereka,
Mencoba menawarkan kekacauan
Provokasi di mana-mana
Menebar kebencian di atas tanah
Membakar semangat keegoisan kepada mereka yang masih usia muda
Tersebar kabar sesang goyah kesatuan di negri antah-berantah
Mereka yang terlibat,
Membentuk beberapa opini dangkal
Datang dari hasutan media yang belum terbukti kebenarannya
Sebagian kecil mencoba membela haknya dari liputan yang beredar
Menumpang logika gampang tanpa merenung jauh ke ambang.
Sebagian besar hanya ikut-ikutan tanpa tahu apa yang perlu dilakukan
Dan apa yang akan diperjuangkan.
Sedang yang bijak, hanya berdiam menjadi pendengar berita selanjutnya
Sambil geleng-geleng kepala.
Lucunya negri antah-berantah
***
Silahkan menonton video musikalisasi dari puisi Negeri Antah-berantah.
No comments:
Post a Comment