Rokok: Si Teman Bersuara Asap yang Licik

Hai para pembaca setia! Hari ini, kita akan membahas sebuah puisi yang penuh dengan filosofi dan kenyataan hidup, karya Titto Telaumbanua, berjudul "Rokok". Puisi ini mengisahkan tentang paradoks rokok sebagai teman yang tampak menenangkan tetapi sebenarnya licik. Tentu saja, kita akan membahasnya dengan sedikit bumbu humor agar lebih menarik dan menghibur!

Asap Menawan yang Menipu

Puisi ini dimulai dengan penggambaran kepulan asap yang menawan dan keluar bebas bersama kenikmatan. Bayangkan saja, setiap kali menghisap rokok, rasanya seperti berada di dunia lain yang penuh dengan kebahagiaan fana. Tapi tunggu dulu, jangan terlalu terbawa suasana! Sensasi bahagia ini hanyalah ilusi, seperti saat kamu merasa lega setelah menunda tugas tapi tahu masalah sebenarnya belum selesai.

Sebatang Ketenangan yang Licik

Rokok adalah sebatang ketenangan, katanya teman di dalam diam, sahabat di tengah sendirian. Wah, bayangkan punya teman yang selalu ada untukmu, tapi ternyata diam-diam dia mencuri uangmu! Rokok ini memang pandai menyapa hangat dengan asapnya, tapi di balik itu semua, ada bahaya yang mengintai.

Menguasai Raga Perlahan

Sementara kuhisap, pelan-pelan menguasai raga, memberi jaminan tawa. Sesungguhnya tidak! Bayangkan kalau ada teman yang selalu bikin kita ketawa, tapi ujung-ujungnya malah bikin kita susah. Inilah rokok, teman yang tampak menenangkan tapi sebenarnya licik. Jangan tertipu dengan jaminan tawa palsunya!

Terperangkap dalam Penjara Asap

Jiwa-jiwa yang terperangkap, memakan perlahan usia. Tak sadar bahkan membela mati-matian. Rokok adalah penjara. Bayangkan terjebak dalam penjara yang terbuat dari kepulan asap rokok. Bahkan, banyak yang membela mati-matian kebiasaan ini tanpa sadar bahwa mereka sedang memperpendek umur mereka sendiri. Aduh, jangan sampai kita jadi tawanan di penjara asap ini!

Refleksi Akhir

Puisi "Rokok" ini adalah karya yang menggambarkan paradoks rokok sebagai teman yang menenangkan tetapi licik. Melalui bait-bait yang penuh makna dan humor, Titto Telaumbanua berhasil menyampaikan perasaan yang mungkin pernah kita rasakan. Rokok adalah teman bersuara asap yang tampak menawan, tetapi sebenarnya menyimpan bahaya di baliknya.

Mari kita renungkan setiap bait puisi ini dan menemukan makna mendalam di dalamnya, sambil menikmati sedikit bumbu komedi yang membuat pembaca nyaman dan tertarik. Siapa tahu, setelah membaca puisi ini, Anda akan semakin sadar akan bahaya rokok dan menjauh darinya.

Dengan penuh kasih,

Rokok

Karya: Titto Telaumbanua

 

Kepulan asap menawan

Keluar bebas bersama kenikmatan

Sensasi bahagia fana

Resah berlalu tenteram nyata

 

Rokok adalah sebatang ketenangan

Katanya teman di dalam diam

Sahabat di tengah sendirian

Menyapa hangat dari asapnya

 

Sementara kuhisap

Pelan-pelan menguasai raga

Memberi jaminan tawa

Sesungguhnya tidak!

 

Jiwa-jiwa yang terperangkap

Memakan perlahan usia

Tak sadar bahkan membela mati-matian

Rokok adalah penjara

***

Silahkan menonton video musikalisasi dari puisi “Rokok.


 

No comments:

Post a Comment

Mungkin Kamu Suka

Patah Hati dalam Rangkaian Kata: "Patah Hati Yang Kau Berikan"

Selamat datang para pembaca setia, Kali ini, mari kita tertawa sedikit meskipun membahas sesuatu yang serius. Kita akan membahas puisi yan...