PUISI - ROKOK DAN KOPI

Rokok dan Kopi

Bilamana kau menghabiskan sisa lelahmu hari ini
Selain dari menikamti secangkir kehangatan berupa kopi
Jelas, kaum Adam akan selalu mengaduk sisa penat dalam cangkirnya
Lelah kami akan sempurna di sana

Akankah kau meresapi itu hanya dengan kopi?
Tidak, kaum Adam akan selalu menambah nikmat kopi bersama rokok
Keduanya akan menyempurnakan lelahnya

Kopi nikmat sendirinya
Juga rokok nikmat sendirinya
Tapi akan lebih nikmat bila disanding keduanya
Percayalah, kaum Adam selalu melakukan itu

Rokok dan kopi adalah 2 unsur yang menyatu
Bisa memecah suasana hati
Bisa memberi inspirasi
Bisa merangkai narasi
Bisa menemani dalam sendiri
Bisa,
Ada dalam nikmat yang menyatu

Karya : Titto Telaumbanua

***

SAJAK - PRIA SEJATI

Pria Sejati

Ketika masaku telah tiba
Usia yang dianugrahkan kepada ragaku, kian berimbuh
Jiwa yang merekat kepada tubuhku, kian kukuh
Otakku kian sadar betapa tangguhnya dunia

Ambisi tercipta
Daya pikirku terasah, meruncing kian tajam
Suatu titik besar terlahir jauh di ambang mata
Mendesak hidupku untuk bergerak, mendekat dan ingin menggenggam

Hati yang bermuatkan cinta kini berselubung baja
Tertutupi dengan ambisi yang sangat kuat
Terbentuk dari pola pikir baru yang berbeda

Apa makna dari kata dewasa
Sejatinya pria sebagai kaum adam
Pria tahu tentang langkah harus kemana
Pria tahu tentang makna hidup yang sesungguhnya

Karya : Titto Telaumbanua

***

SAJAK - SIAPA SURUH HIDUP DI JAKARTA

Siapa Suruh Hidup di Jakarta

Mirisnya kota di negriku
Punya kemewahan yang tak seimbang
Sudah banyak orang yang tinggal di dalamnya berkendara mobil
Sementara, nyatanya jalanan belum bisa menampung

Setiap pagi akan selalu bertemu macet
Polusi tak terkendali
Di sini, tak akan ada hening
Selalu berhadapan dengan bising

Semangat pagi dari mereka yang mengejar waktu
Pudar berganti tampang lesu
Jalanan tak akan berpihak sekali pun
Hanya bisa pasrah dengan nasib yang terjamu

Apa rasanya pagi diawali dengan kemacetan
Hanya bisa duduk di atas barang mewah dengan kesabaran
Bergerak sedikit-sedikit menutup sela
Yang harusnya bermenit kini berjam-jam

Siapa suruh hidup di Jakarta

Karya : Titto Telaumbanua

***

SAJAK - MANUSIA MENCARI TUHAN

Manusia Mencari TUHAN

Di permulaan masa
Ketika manusia dilahirkan
Satu-satunya yang utama dalam tujuan hidupnya
Adalah mencari Penciptanya

Setelah mengetahui bahwa ayah dan ibunya hanya sebagai perantara
Manusia dengan ilmu pengetahuannya
Mencari siapa sejatinya yang menciptakannya
Manusia menyebutnya Tuhan

Manusia menerka-nerka akan Tuhan yang sesungguhnya
Manusia mencari kebenaran
Manusia menemukan petunjuk dari kitab-kitab
Dan masing-masing dari manusia,
Menemukan Tuhan yang berbeda-beda

Terjadi ketidak-sepahaman dalam dunia
Terjadi permusushan di antara manusia
Hanya karna perbedaan Tuhan

Seharusnya, manusia sepakat bahwa Tuhan yang sejati hanya Satu
Terus, Tuhan yang sejati itu siapa?
Tuhan yang sejati itu ada di mana?

Sesungguhnya, satu-satunya kediaman Tuhan adalah hati
Hati setiap ciptaanNya

Tuhan selalu bersama dengan manusia
Tuhan tak pernah meninggalkan manusia
Hanya saja,
Manusia kadang tidak tahu bahwa Penciptanya ada bersamanya

Karya : Titto Telaumbanua

***

SAJAK - INDAH MATAMU

Indah Matamu

Dikala aku duduk dan menatapmu yang ada di hadapanmu
Ketika pelangi belum mendahului keanggunan semesta
Ada 1 ciptaan Tuhan yang menarik mataku
Matamu
Iya, matamu

Aku melihat keindahan di dalam sepasang mata
Yang juga sedang menatapku
Sekejap aku terkagum pada keindahan yang 1 ini
Bola mata yang begitu tajam,
Bersinar jernih dalam bahagia yang tersirat
Bersama dengan senyum yang menambah kecantikannya
Aku tak kuasa

Apakah mata indah ini akan menjadi milikku?
Apakah senyumnya sebagai isyarat untukku mendekat?
Dari dalam matanya aku belum menemukan aku
Yang ada hanya bahagia
Yang masih belum bisa kutebak untuk siapa

Matanya melemahkan jantungku dalam keindahannya

Sementara dalam kekagumanku,
Aku sedang mencari-cari namaku dalam bahagianya
Berharap ada
Dan selalu berharap ada

Karya : Titto Telaumbanua

***

Mungkin Kamu Suka

Patah Hati dalam Rangkaian Kata: "Patah Hati Yang Kau Berikan"

Selamat datang para pembaca setia, Kali ini, mari kita tertawa sedikit meskipun membahas sesuatu yang serius. Kita akan membahas puisi yan...