Cerita, Harapan dan Tahun Baru: Refleksi Kocak tentang Tahun yang Berlalu dan Harapan di Depan

Tahun baru selalu menjadi momen untuk merenung dan berharap. Dalam puisi "Cerita, Harapan dan Tahun Baru" karya Titto Telaumbanua, kita diajak merenungi peristiwa setahun yang telah berlalu dan menyambut tahun baru dengan penuh harapan. Tapi siapa bilang refleksi harus selalu serius? Yuk, kita lihat sisi komedi dari puisi ini yang dijamin bikin kita senyum-senyum sendiri.

"Hari berganti hari hingga sampai di perbatasan tahun," bayangkan Anda sedang menandai kalender dengan penuh semangat, mencoba mengingat semua kejadian penting tahun ini. Tapi entah kenapa, yang paling diingat justru momen-momen konyol seperti saat Anda tertidur di rapat penting atau tersesat di mall yang sudah sering Anda kunjungi.

"Setahun terlewat yang memberi banyak kisah," saat Anda merenung kembali tentang semua cerita setahun ini, dari yang lucu hingga yang menyedihkan. Seperti saat Anda tertawa terbahak-bahak karena lelucon teman, atau saat terharu karena drama Korea favorit Anda tamat dengan ending yang tak terduga.

"Setahun terlewat masa di mana alam berevolusi," bayangkan alam yang berevolusi dengan cara-cara unik. Misalnya, tanaman hias di rumah Anda yang tiba-tiba tumbuh subur setelah Anda lupa menyiramnya selama seminggu. Alam memang penuh kejutan!

"Dunia yang sedang panik," adalah momen di mana Anda merasa dunia seperti berada di ujung tanduk. Tapi jangan khawatir, karena dalam kehebohan tersebut, Anda selalu menemukan cara untuk tetap tersenyum. Misalnya, dengan menonton video lucu kucing di internet.

"Ketika taringnya sedang jadi pertunjukan," bayangkan semesta sedang memamerkan kekuatannya dengan cara yang dramatis, seperti badai besar yang tiba-tiba reda. Anda hanya bisa mengangkat bahu dan berkata, "Ini pasti ujian ketahanan mental."

"Setahun terlewat dengan mimpi-mimpi," saat Anda berjuang menggapai mimpi-mimpi Anda, meskipun beberapa di antaranya masih sebatas angan-angan. Tapi tak apa, karena setidaknya ada beberapa mimpi yang terwujud dan membuat Anda tersenyum bangga.

"Harapan yang tertunda adalah satu-satunya alasan kuat untuk berjuang," adalah momen di mana Anda menyadari bahwa meskipun belum semua harapan tercapai, itu bukan alasan untuk berhenti berusaha. Justru itulah yang membuat hidup ini menarik dan penuh warna.

"Awal tahun baru adalah alarm untuk bangun," bayangkan tahun baru sebagai alarm besar yang memaksa Anda bangun dari tidur panjang. Ini adalah momen di mana Anda merasa penuh semangat untuk memulai lembaran baru dan menggapai mimpi-mimpi yang tertunda.

Cerita, Harapan dan Tahun Baru
Karya: Titto Telaumbanua

Hari berganti hari hingga sampai di perbatasan tahun
Tak terasa waktu yang terus melaju
Setahun terlewat yang memberi banyak kisah
Mencipta cerita, sedih dan bahagia berdampingan

Setahun terlewat masa di mana alam berevolusi
Suatu sejarah bumi kembali terseleksi
Bertahan harus beradaptasi
Pilihan hidup atau mati

Dunia yang sedang panik
Merelakan setiap kehancuran yang terjadi
Upaya maksimal terus dan masih
Lagi-lagi belum memberi hasil

Inilah semesta...
Ketika taringnya sedang jadi pertunjukan
Yang telah dibangun manusia
Seketika musnah, lenyap, bukan apa-apa

Setahun terlewat dengan mimpi-mimpi
Berjuang atas harapan dan rencana yang tertulis
Deretan mimpi yang masih di dalam mimpi
Sebagian nyata memberi senyum, hasil atas ambisi

Harapan yang tertunda adalah satu-satunya alasan kuat untuk berjuang
Dunia belum habis, waktu masih terus berjalan
Selama hidup masih ada
Kita masih bisa menulis cerita

Awal tahun baru adalah alarm untuk bangun
Mimpi semalam adalah kompas untuk hari ini
Harapan adalah senja
Ciptakan cerah untuk menikmati keindahannya

Awal tahun baru adalah titik tumpu
Terbang sejauh-jauhnya bersama mimpi yang kau genggam
Bersama harapan yang tertunda
Sampai mimpi yang pada akhirnya jadi nyata.

***

Silahkan menonton video musikalisasi dari puisi "Cerita, Harapan dan Tahun Baru".


No comments:

Post a Comment

Mungkin Kamu Suka

Patah Hati dalam Rangkaian Kata: "Patah Hati Yang Kau Berikan"

Selamat datang para pembaca setia, Kali ini, mari kita tertawa sedikit meskipun membahas sesuatu yang serius. Kita akan membahas puisi yan...